Cara Aman Mengganti Ban Mobil Bocor di Jalan Tol Saat Libur Nataru
Berita Otomotif- Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu identik dengan lonjakan kendaraan di jalan tol. Kepadatan lalu lintas yang tinggi membuat potensi gangguan perjalanan ikut meningkat, salah satunya ban mobil bocor. Situasi ini bisa terjadi kapan saja, terutama saat menempuh perjalanan jarak jauh.
Oleh karena itu, penting bagi pengemudi memahami prosedur aman ketika harus mengganti ban mobil bocor di jalan tol agar tidak menimbulkan risiko bagi diri sendiri, penumpang, maupun pengguna jalan lainnya. Menurut Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), langkah pertama yang harus dilakukan saat ban bocor adalah tetap tenang dan mengurangi kecepatan secara bertahap.
Pengemudi dianjurkan segera menyalakan lampu hazard sebagai tanda peringatan kepada kendaraan di belakang. Setelah itu, mobil harus diarahkan perlahan menuju bahu jalan atau area berhenti darurat yang memungkinkan. Hindari pengereman mendadak atau memindahkan lajur secara tiba-tiba karena dapat memicu kecelakaan.
Langkah darurat agar tetap selamat saat ban bocor di tol
Setelah kendaraan berhasil berhenti di bahu jalan dan posisinya aman, pengemudi perlu melakukan langkah berikutnya, yakni memasang segitiga pengaman. Alat ini sangat penting untuk memberi sinyal kepada pengendara lain bahwa ada kendaraan dalam kondisi darurat.
Pemasangan segitiga pengaman pun tidak boleh asal, karena jarak penempatan akan memengaruhi efektivitasnya. JDDC menekankan bahwa ada jarak khusus yang harus diperhatikan saat meletakkan segitiga pengaman di jalan tol. Jaraknya harus menyesuaikan kondisi jalan serta kecepatan rata-rata kendaraan yang melintas.
Jusri Pulubuhu dari JDDC menjelaskan bahwa di jalan tol, segitiga pengaman idealnya dipasang dengan jarak minimal 50 meter dari kendaraan yang berhenti. Hal ini disesuaikan dengan kecepatan rata-rata kendaraan di tol yang bisa mencapai sekitar 80 km/jam.
Pada kecepatan tersebut, kendaraan memerlukan jarak pengereman sekitar 44–45 meter sejak pengemudi menyadari ada objek peringatan di depan. Karena itulah, jarak 50 meter dianggap lebih aman dibanding jarak 30 meter yang kerap digunakan di jalan biasa. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, risiko kecelakaan saat ban bocor di jalan tol bisa ditekan.