Bisakah Virus Corona Menular Melalui Sirkulasi Udara Mobil?
|beritaotomotif.id — Masyarakat Indonesia yang semakin panik akan hadirnya virus corona. Pasalnya, dua orang WNI yang telah dinyatakan terjangkit virus corona Senin (02/03/2020).
Berbagai cara telah dilakukan warga Indonesia agar mencegah penularan virus corona ini. Salah satunya, dengan tidak berpergian menggunakan taxi online ataupun melakukan kontak dengan banyak-banyak orang, karena mengingat penyakit ini yang dapat ditularkan melalui udara.
BACA JUGA :
Orang Sehat Tak Perlu Pakai Masker
Lalu benarkah sirkulasi udara pada kabin mobil dapat menularkan virus?
Penjelasan Dokter
Dokter umum dari RS Pertamina Bina Medika, Daniel Bramantyo, yang menjelaskan bahwa penyebaran virus corona dapat terjadi melalui droplet (tetesan kecil) yang ditularkan oleh penderita, misal bensin, batuk, atau meludah.”
“Semua jenis virus yang butuh inang untuk tetap bertahan, yang tidak terkecuali virus corona. Misal, penumpang yang terjangkit virus corona menaiki taxi online, kemudian ia bersin didalam mobil maka dari tetesan kecil bersin itu juga dapat menularkannya. Selama ia tidak meninggalkan droplet di mobil, yang tidak disentuh oleh penumpang, maka kecil kemungkinan penularannya,” ujar Daniel.
Sekalipun penderita, bersin yang udaranya tersikulasi oleh air conditioner (AC) mobil, maka kecil kemungkinan penularannya, karena virus yang tidak mendapatkan inang hanya dapat bertahan 10 sampai 20 menit.
Virus tersebut yang hanya bisa tertular jika droplet si penderita mengenai orang secara langsung. Maka hal ini yang akhirnya membuat banyak imbauan pada masyarakat yang sakit untuk selalu menggunakan masker, karena dengan memakai masker ini kemungkinan penularannya sangat kecil.
“Jika kita salaman dengan orang yang terjangkit virus corona, kemudian sekian detik langsung menyentuh area wajah (mata, hidung, mulut), kemungkinan akan tertular sangat besar. Tetapi jika sehabis kontak dengan penderita, kita mencuci tangan kemungkinan kecil penularannya,” kata Daniel.
Daniel yang menghimbau masyarakat untuk selalu waspada, namun bukan berarti menanggapinya dengan ketakutan yang berlebihan. “Yang terpenting adalah pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Menjaga kondisi tubuh, istirahat yang cukup, memakan makanan yang sehat dan yang penting cuci tangan setelah memegang barang di tempat-tempat umum, salaman, bersin-bersin, atau batuk,” ujar Daniel.