Marvest Luhut Beserta Pengusaha Lainnya Bertemu Elon Musk
|Berita otomotif- Setelah tahun lalu Tesla memilih India daripada Indonesia sebagai perluasan manufaktur Tesla, kini tersebar berita saat pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) akhirnya bertemu dengan Elon Musk dalam rangka membahas investasi Tesla Inc di Indonesia.
Pertemuan ini sejatinya sudah digadang-gadang bakal dilakukan sejak awal 2021. Namun karena satu dan lain hal, akhirnya baru bisa terlaksana pada April 2022. Dalam pertemuan tersebut, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Pandu Sjahrir selaku Direktur PT Toba Bara Sejahtera, beserta beberapa orang lainnya.
Pada postingan terbaru akun Instagram Pandu Sjahrir (26/4/2022), disebutkan Luhut dan Pandu bertemu dengan Elon Musk di pabrik perakitan kendaraan listrik Tesla Inc, Austin, Texas, Amerika Serikat. Pandu berharap, pertemuan ini bisa membawa lebih banyak lagi investasi high technology ke Indonesia, dan Indonesia bisa menjadi bagian penting dari supply chain industri kendaraan listrik global.
Tesla ke Indonesia?
Sementara itu, dalam rombongan tersebut juga hadir Anindya Bakrie, yang dikenal sebagai Ketua Umum Dewan Pertimbangan Kadin dan Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR). Pada postingan terbaru akun Instagram Anindya Bakrie (26/4/2022), disebutkan bahwa pihaknya bertujuan untuk meyakinkan Tesla agar dapat menjajaki kerja sama dengan Indonesia perihal penyediaan nikel untuk bahan baku baterai.
Hal ini termasuk juga pemrosesan nikel sebagai bahan baku membuat battery cell yang berlandaskan ESG (Environment, Social dan Governance) yang baik dan berkelanjutan. Tim dari Indonesia juga mendapatkan Tour langka di dalam pabrik mobil dan baterai Tesla. Luar biasa pengaturan supply chain-nya yang efektif dan rapi di pabrik Tesla.
Pada kesempatan yang baik ini, kami juga untuk memaparkan program G20/B20, termasuk mengundang beliau untuk bergabung ke International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di pertengahan November ini. Pemerintah Indonesia telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan rendah emisi, lewat program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan (Perpres No.55/2019).
Pasalnya, pemanfaatan kendaraan listrik itu memiliki banyak aspek dan luas mulai dari mengurangi impor bahan bakar minyak dan elpiji, hingga mendorong pengembangan industri manufaktur nasional. Demikian dikatakan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Energy Outlook 2022 CNBC di Jakarta.
Salah satu alasan pemerintah mendorong pemanfaatan kendaraan listrik berbasis baterai karena pemerintah juga berupaya mengembangkan industri manufaktur baterai berskala besar di Tanah Air. Luhut mengatakan, industri manufaktur baterai tersebut agaknya akan memanfaatkan sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia dan sudah dilarang ekspor untuk mengoptimalkan nilai tambah di dalam negeri.