Pentingnya Ganti Oli Transmisi Tepat Waktu pada Suzuki Ertiga Matik
|Berita Otomotif- Suzuki Ertiga masih menjadi salah satu pilihan favorit di segmen Low MPV berkat konsumsi bahan bakarnya yang efisien, kenyamanan berkendara, dan biaya perawatan yang tergolong ramah di kantong. Sehingga mobil jenis ini banyak ditemukan di jalanan.
Namun, bagi pengguna varian transmisi otomatis, ada satu aspek perawatan yang sangat krusial namun sering kali diabaikan, yakni penggantian oli transmisi secara berkala. Banyak pemilik Ertiga matik mengeluhkan performa mobil yang menurun, terutama saat mendekati jadwal penggantian oli transmisi.
Gejala umum yang sering muncul antara lain tarikan mobil terasa berat, akselerasi tidak halus, hingga muncul hentakan saat perpindahan gigi. Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini bisa mengarah pada kerusakan lebih serius seperti selip transmisi atau bahkan kerusakan pada komponen internal seperti valve body.
Perawatan Mobil Suzuki Ertiga
Idealnya, oli transmisi pada mobil matik seperti Suzuki Ertiga diganti setiap 40.000 kilometer atau setiap 2 hingga 3 tahun, tergantung dari intensitas pemakaian. Penundaan penggantian oli transmisi tidak hanya membuat performa kendaraan menurun, tetapi juga berisiko merusak komponen-komponen penting di dalam sistem transmisi.
Penggantian oli secara rutin membantu menjaga sistem transmisi tetap bersih dan berfungsi optimal. Beberapa bengkel juga menyarankan metode flushing, yakni proses pembersihan menyeluruh pada sistem transmisi agar oli baru tidak tercampur dengan kotoran dari oli lama. Metode ini terbukti efektif dalam mengembalikan performa transmisi secara signifikan.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah penggunaan oli yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Menggunakan oli transmisi otomatis (ATF) yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan kerusakan dan menurunkan efisiensi kinerja transmisi.
Kesimpulannya, perawatan berkala terutama penggantian oli transmisi merupakan bagian penting dalam menjaga performa Suzuki Ertiga matik tetap optimal. Mengabaikan hal ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan berkendara, tetapi juga bisa memicu kerusakan serius yang memerlukan biaya perbaikan mahal.
Maka dari itu, pemilik kendaraan sebaiknya tidak menunggu munculnya gejala baru melakukan perawatan, agar usia pakai kendaraan tetap panjang dan bebas dari masalah transmisi di kemudian hari.