Tesla Model 3 Buatan Cina Memasuki Pasar Asia dan Eropa
|Berita otomotif- Perang dagang yang terjadi antara Amerika serikat dan China sejak pertengahan tahun 2016 lalu, telah banyak membawa perubahan arah maupun strategi para perusahaan yang terdampak.
salah satu perusahaan yang terdampak dari perang dagang tersebut adalah perusahaan mobil listrik terkenal yaitu Tesla.
Akibat adanya perang dagang dan pemberlakuan sanksi oleh masing-masing negara, Tesla sama seperti perusahaan perusahaan terdampak lainnya mengalami gangguan produksi akibat terhentinya suply bahan material untuk pembuatan mobil yang sebagian besar berasal dari Cina.
Produk ekspor China ke Amerika serikat otomatis terhambat karena tarif pajak tinggi yang diterapkan oleh presiden Amerika serikat, Donald Trump.
Jalan Tesla Ke Shanghai
Tak mau menjadi perusahaan yang gulung tikar, Tesla tetap berusaha mencari jalan keluar meskipun di tengah perang dagang yang membahayakan aktivitas ekonomi kedua negara.
Selain suplai material, pada sebelumnya juga produk Tesla telah memasuki pasar Cina. Namun untuk mengatasi gangguan ekspor-impor perusahaan tersebut, Tesla memutuskan untuk mendirikan pabrik produksinya sendiri di Shanghai, Cina.
Berdirinya pabrik Tesla di China pada Desember tahun 2019 lalu merupakan pabrik pertama perusahaan mobil listrik asal Amerika tersebut yang memproduksi mobil Tesla di luar Amerika serikat.
Adapun jenis mobil Tesla yang diproduksi di China dikenal dengan Tesla model 3. Pabrik Tesla di Shanghai akan mulai mengekspor mobil varian ini ke lebih dari 10 negara di Eropa, Hongkong dan Jepang.
Keberanian perusahaan Tesla mendirikan pabriknya di China justru membuat perusahaan mobil listrik tersebut berkembang di pasar Cina meskipun sedang di tengah panasnya perang dagang antara Cina dan Amerika serikat.
Pabrik Tesla di Shanghai menargetkan produksi mobil pada tahun 2020 ini sebanyak 150.000 unit. hal ini tentunya dapat dicapai dari dukungan pemerintah China terhadap industri dan perusahaan lokal terhadap teknologi baru.
Untuk pasar Cina saja, Tesla berhasil menjual lebih dari 11.000 unit mobil model 3 pada bulan September 2020.
Tesla menganggap pasar Cina merupakan pilihan terbaik, karena selain biaya produksinya yang jauh lebih murah, mobil ramah lingkungan ini sangat dibutuhkan untuk mengurangi polusi yang menghantui masyarakat Cina.
Harga Tesla Model 3
Belum ada kepastian harga yang dirilis oleh Tesla untuk model 3 ini, namun dapat dipastikan bahwa harganya jauh lebih murah dibandingkan Tesla yang dibuat di Amerika Serikat.
Diperkirakan Model 3 ini akan dibanderol sekitar Rp600juta-Rp700juta-an. Harga tersebut akan menjadi produk Tesla termurah, namun dilengkapi dengan fitur autopilot.
Dengan harga yang terjangkau, Tesla akan mampu bersaing dengan perusahaan mobil lokal Cina seperti Nio Inc, Byton dan XPeng Motors.